Toxoplasmosis
Toxoplasmosis, adalah penyakit yang
dapat menyerang hampir semua hewan, termasuk burung. Toxoplasmosis, termasuk
salah satu penyakit yang berbahaya.
Toxoplasmosis sering kali didiagnosis bersama-sama dengan penyakit lainnya,
dikenal dengan TOECH (Toxoplasma-Rubella-Cytomegali-Herpes). Tiga penyakit
terakhir disebabkan oleh virus, sedangkan toxoplasma penyebabnya adalah
protozoa yang dikenal dengan toxoplasma gondii. Toxoplasma adalah salah
satu penyakit infeksi parasit yang termasuk dalam kelompok zoonisis atau
penyakit yang ditularkan lewat hewan.
`''Kucing jantan lebih banyak mengalami infeksi dibandingkan kucing betina,''''
Gejala klinis pada kucing tergantung tingkat kerusakan organ tubuh di mana
parasit berada. Antara lain, demam, lesu dan lemah, nafsu makan turun atau
hilang, berat badang berkurang, mata berair dan pupil mengecil, jalan
sempoyongan, gemetar, kejang-kejang dan lumpuh.
Tidak hanya kucing, anjing pun tak luput dari penyakit ini. Infeksi pada
anjing disebabkan makan daging mentah yang mengandung kista makan makanan yang
dicemari ookista yang sudah mengeluarkan spora. Penularan toxoplasma dari
anjing ke hewan lainnya atau pun ke manusia terjadi karena makan daging atau
organ anjing yang mengandung kista dalam kondisi daging tidak dimasak atau
kurang matang.
Rabies
Anjing, kucing, juga kera, rentan terhadap penyakit rabies. Ini merupakan salah
satu dari penyakit zoonosis yang sangat ditakuti. Penyakit ini menempati urutan
kedua di antara jajaran penyakit setelah malaria yang sering menimbulkan
kematian pada hewan dan manusia.
Anjing, kucing, atau kera yang menderita rabies akan menjadi ganas,
cenderung menyerang obyek bergerak yang dijumpai atau menggigit manusia.
`''Penderita yang sudah menunjukkan gejala klinis biasanya diakhiri dengan
kematian,'''' `''Penularan virus ini masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan
melalui gigitan hewan penderita rabies atau melalui luka yang terkena air liur
hewan atau manusia yang menderita rabies.''''
Rabies pada anjing, bisa bersifat ganas bisa pula tenang. Rabies ganas
ditandai dengan ekor melengkung masuk ke perut atau terletak di antara dua
paha, tidak menurut lagi perintah majikan, air liur keluar berlebihan, menjadi
ganas dengan menyerang atau menggigit apa saja yang dijumpai, kejang-kejang
kemudian lumpuh, biasanya mati setelah 4 hingga 7 hari semenjak timbul gejala,
dan takut terhadap suara-suara keras, air, dan sinar.
Rabies tenang dapat ditandai dengan bersembunyi di tempat gelap dan sejuk,
tidak mampu menelan, mulut terbuka dan air liur keluar berlebihan. Tanda-tanda
lainnya adalah kejang-kejang berlangsung singkat, bahkan sering tidak terlihat
atau kelumpuhan dan terjadi kematian dalam waktu singkat.
Pencegahan
Bagaimana mencegah penyakit rabies pada binatang peliharaan seperti ajing,
kucing, atau kera agar tidak menyerang manusia? Setiap pemilik atau pemelihara
hewan penular rabies wajib memelihara di dalam rumah atau pekarangan, tidak
dibiarkan liar. Apabila tidak memiliki pagar, anjing dirantai. Panjang rantai
tidak melebihi 2 meter.
Pemilik dan pemelihara hewan penular rabies juga wajib melaporkan setiap
kasus gigitan pada manusia. `''Korban gigitan segera mencuci luka dengan sabun
dan air mengalir kemudian secepatnya ke Puskesmas. Hewan yang menggigit segera
dibawa ke Dinas Peternakan untuk diobservasi,'''' Pencegahan toxoplasmosis dari
kucing atau anjing dapat dilah hewan peliharaan itu berburu
tikus, burung, lalat, dan kecoa. jangan lupa Menyediakan tempat kotoran (pasir)
dan dibersihkan setiap hari.
`''Ookista yang mungkin keluar bersama tinja memerlukan waktu lebih kurang 1
- 3 hari untuk dapat menginfeksi,'''' Selain itu, jangan memberikan makanan
berupa jeroan dan tulang mentah, serta air minum sebaiknya dimasak.
Pada manusia, jangan mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Saat
berkebun hendaknya menggunakan sarung tangan. `''Biasakan mencuci tangan sebelum
makan. Makanan hendaknya terhindar dari lalat, kecoa, dan tikus,''''
Perpaduan Warna Kulit dan Warna Pakaian
14 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar